Rasa kecewa pasti dialami oleh seorang wanita jika mengalami kehilangan janin pada kandungannya. Padahal pada awal-awal bulan kehamilannya tersebut tanda perubahan yang menyatakan bahwa dirinya hamil adalah positif seperti morning sickness atau bahkan mengidam. Lalu apa sebenarnya yang terjadi?.
Kehilangan janin pada seorang ibu hamil bisa disebabkan oleh Blighted Ovum. Kasus kegagalan kehamilan ini memang terkesan tidak wajar bagi masyarakat awam. Banyak dari kalangan masyarakat keliru dalam memaknainya, mereka beranggapan bahwa hilangnya janin pada ibu yang sedang mengandung ada kaitannya dengan kekuatan makhluk halus atau hal-hal spiritual.
Namun dari kajian medis hal ini telah terbantahkan, kasus kehamilan blighted ovum tidak ada keterkaitan dengan hal mistik namun wajar terjadi pada ibu hamil. Karena sel telur gagal tumbuh menjadi janin.
Mengapa hasil tes kehamilan hasilnya positif?
Blighted ovum dapat diistilahkan sebagai kehamilan tanpa embrio. Kehamilan disebabkan oleh ovum (sel telur) bertemu dengan sperma, namun pada kasus ini, ovum yang telah dibuahi tersebut tidak dapat berkembang dengan sempurna.Meskipun sel telur tidak bisa berkembang dengan sempurna, plasenta tetap tumbuh di dalam rahim. Plasenta inilah yang menghasilkan hormon Human Chorionic Gonadotopin (HCG) yang kemudian berfungsi untuk memberi sinyal pada ovarium dan otak bahwa sudah terdapat hasil pembuahan di dalam rahim. Hasil positif pada tes kehamilan menggunakan test pack, lebih disebabkan karena alat ini menggunakan acuan indikator pada besarnya hormon HCG tersebut.
Penyebab Blighted Ovum
Penyebabnya belum bisa diketahui secara pasti. 60% (persen) kasus kehamilan kosong disebabkan oleh kelainan kromosom pada proses pembuahannya. Beberapa faktor penyebab lainnya bisa juga dikarenakan adanya infeksi TORCH, rubella, streptokokus, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, rendahnya kadar HCG, hingga dikarenakan pengaruh antibodi terhadap janin.Selain itu, faktor usia juga turut mempengaruhinya, dimana pada usia lanjut kecenderungan sperma dan sel telur memiliki kualitas yang rendah.
Penanganan pada Blighted Ovum
Untuk penangananan dalam kasus ini, ada dua cara yaitu mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim dan pengobatan berdasarkan faktor penyebabnya.
Mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim
Janin yang mengalami kegagalan tumbuh akan menyebabkan keguguran spontan. Kalaupun tidak, begitu ada kemungkinan terjadinya blighted ovum, tetap perlu dilakukan kuretase. Melakukan tindakan penguretan bertujuan untuk menghindari perdarahan atau infeksi pada proses kehamilan yang akan datang.Mencari tahu faktor penyebabnya
Seperti yang diuraikan diatas, bahwa penyebab blighted ovum bisa disebabkan oleh kelainan kromosom pada proses pembuahannya, kadar HCG yang rendah, sperma atau sel telur yang berkualitas buruk, embrio yang gagal tumbuh, infeksi yang disebabkan bakteri streptokokus, virus rubela dan toksoplasma.Jika penyebabnya adalah kelainan pada kromosom, maka tidak banyak yang bisa dilakukan karena sudah merupakan kelainan bawaan. Namun jika terdapat infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptokokus, virus rubela dan toksoplasma, kemungkinan bisa diobati. Sehingga pada kehamilan selanjutnya, tidak akan terkena dampaknya.
Apa wanita masih bisa kembali hamil normal?
Seringkali wanita yang pernah mengalami kehamilan blighted ovum selalu bertanya-tanya apakah dirinya bisa hamil kembali dengan normal?. Wanita yang pernah mengalami kasus seperti diatas tentu bisa hamil kembali dengan normal. Kehamilan kosong tidak berpengaruh terhadap masalah kesuburan dan juga rahim si Ibu, sehingga bisa kembali hamil normal.Namun ada baiknya bagi wanita yang pernah mengalami hal demikian, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Aturan Mengisi kolom komentar dibawah ini :
Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan.
Dilarang mengirim pertanyaan yang berbau Spam (diluar kategori bahasan blog).
Tidak diperkenankan memasukkan link aktif maupun non aktif di dalam pesan (kecuali itu permintaan admin).