Karena Faktanya Rokok Masih Menjadi Favorit Dan Ladang Uang

rokok tetap menjadi favorit dan ladang uang

Mari kita lihat di Indonesia saja, karena faktanya Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi pada tahun 2002 saja sudah sebanyak 182.000 miliar batang rokok, setelah Republik Rakyat China (1.697.291 miliar), Amerika Serikat (463.504 miliar), Rusia (375.000 miliar) dan Jepang (299.085 miliar). Data survei Kesehatan Nasional tahun 2001 mendapatkan 54,5% laki-laki dan 1,2% wanita INdonesia berusia lebih dari 10 tahun adalah perokok aktif. Konsumsi rokok di Indonesia adalah 770 batang per kapita. Dan ironisnya sekitar 28.3% perokok adalah tergolong ke dalam sosial ekonomi rendah. dimana mereka membelanjakan rata-rata 15-16% dari pendapatannya dalam sebulan untuk membeli rokok.

Tekanan ataupun propaganda antirokok sekalipun telah banyak dilakukan, namun sepertinya ini sama sekali tak berpengaruh terhadap perilaku konsumsi merokok itu sendiri. Dari tiga tahun (2001-2004) jumlah perokok naik dari 31.3% ke angka 34.4% atau bisa dikatakan lebih dari 50juta orang dewasa adalah perokok. 

Rokok dan Keberlangsungan Ekonomi

Di Indonesia sendiri, sumbangsih dari cukai rokok itu sendiri terhadap perekonomian negara cukuplah berpengaruh. hal ini telah ditunjukan pada grafik yang terus meningkat dan unik. Kenapa unik, karena pada tahun 50-an ketika keadaan perekonomian Indonesia tengah dalam posisi terpuruk dengan nilai inflasi tinggi, namun justru pada tahun tersebut ditemui adanya pemasukan cukai rokok tembakau yang justru terus menanjak. Dan ini membuktikan bahwa rokok masih tetap menjadi favorit dan ladang uang.

Bahkan data tentang pemasukan cukai tembakau di tahun 1990-2000-an sekalipun tetap memberikan hasil kurva yang terus menaik. Jika pada periode tahun 1962 saja penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar Rp 9.20 Miliar yang merupakan 21.70% dari jumlah pemasukan berbagai macam pajak dan bea di tanah air pada waktu itu. Pada tahun 1972 lebih dari Rp 20 Miliar, tahun 1976 di atas Rp 50 Miliar dan 1985-1986 telah berjumlah Rp 865 Miliar. Dan pada pengujung tahun 2007 penerimaan negara dari cukai rokok sudah menjadi sebesar Rp 42 Triliun. Luar biasa signifikan sekali bukan, hal ini karena pajak yang diterima Pemerintah dari hasil penjualan rokok sudah mencapai sebesar 48.4%. Dengan rincian ketetapan pita cuaki rokok sebesar 26-40% dari harga jual dan ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (Ppn) sebeasr 8.4%.

Peranan lainnya yang tak kalah pentingnya adalah dalam kesempatan kerja yang diberikan industri rokok terutama keretek kepada masyarakat luas khususnya sekitaran lingkungan tempat pabrik rokok itu berdiri. Bahkan saai ini, industri rokok mempekerjakan lebih dari 10 juta tenaga kerja baik dari hulu hingga ke hilir. Di luar itu masih terdapat ratusan ribu hingga jutaan orang yang mendapatkan pekerjaan dari berbagai macam perusahaan yang berhubungan dengan industri rokok itu sendiri, diantaranya mulai dari perusahaan advertising atau periklan dan percetakan, perusahaan jasa angkut dan pengiriman hingga dalam tahap ekonomi mikro yaitu para pengecer rokok di warung dan bahkan penjual rokok asongan.

Rokok adalah Usaha yang Paling Menguntungkan

Merokok bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah menjadi pola perilaku. Konsumsi tembakau di Indonesia dalam 30 tahun terakhir telah terjadi peningkatan dari angka 33 milyar batang per tahun pada tahun 1970, menjadi 230 milyar batang pertahun pada tahun 2006.  Bahkan pada tahun 2006 berdasarkan survei dari The Jakarta Global Youth Suvery melaporkan bahwa lebih dari sepertiga pelajar (37,3%) dilaporkan biasa merokok. Dan yang lebih mengejutkan lagi bahwa 3 diantara 10 pelajar menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun, yaitu dalam kisaran angka 30.9%.

Tingkat konsumsi yang tinggi inilah yang menyebabkan bahwa usaha di bidang rokok masih saja tetap menguntungkan, Besaran tarif rata-rata cukai rokok di Indonesia pun hanya 31.5%, persentase yang terbilang rendah jika di bandingkan dengan besaran cukai dari beberapa negara terdekat Indonesia sebut saja Thailand dengan 62.79%, Filipina 63% dan Singapura 85%. Sehingga tentu dalam hal ini dapat pula menjadikan alasan kenapa konsumsi rokok di Indonesia cukup sangat tinggi, belum lagi ditambahkan dengan fakta bahwa kelompok yang paling miskin di Indonesia menggunakan sampai 15% pendapatan mereka untuk membeli rokok. Dan Itu pun untuk besaran pajak cukai tembakau juga dibebankan kepada konsumen akhir.

Bahkan sudah terbukti pada sekitaran tahun 1998, saat krisis moneter yang paling parah, industri rokok justru malah berhasil mengeruk keuntungan, sebut saja Gudang Garam dengan nilai keuntungan Rp 1.1 Triliun atau naik dari Rp 907 miliar dari tahun sebelumnya. Begitu pun juga dengan HM Sampoerna yang pada waktu itu membukukan banyak kerugian lantaran rugi akibat kenaikan nilai tukar valuta asing, tak lama sesudahnya berhasil merekstrukturisasi utangnya dan kembali meraih untung.

Rokok Tetap  Menjadi Favorit Mesti Itu Beresiko

Rokok memang favorit sekaligus eksentrik. Konsumsi rokok terus meningkat sekalipun catatan medis menyatakan rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut perkiraan WHO, ada sekitar 1.1 miliar perokok di dunia. Sepertiganya berasal dari populasi global yang berusia 15 tahun ke atas. Setiap tahun, 4,9 juta orang mati akibat rokok. Sekitar 100 juta orang telah meninggal akibat rokok pada abab ke-20. Asap rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia, dan 43 diantaranya penyebab kanker dan kebiasaan merokok diketahui dapat menyebabkan 25 penyakit di tubuh manusia. 

Bahkan data dari Departemen Kesehatan (Depkes RI) menyatakan jika penggunaan tembakau menyebabkan penyakit dan kematian. Dan pada tahun 2001 sebanyak 22,6% dari 3320 kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakti yang berkaitan dengan tembakau. Dan berdasarkan penggunaan tembakau di Indonesia menyebabkan 9.8% kematian karena penyakitpar kronis dan emfisema pada tahun 2001.

Namun terlepas dari pada itu, banyak hasil laporan atau catatat perihal bahaya konsumsi rokok, faktanya tetap menunjukkan bahwasannya rokok adalah barang yang tetap digemari dan menjadi favorit di kalangan masyarakat Indonesia, meskipun mereka tahu bahwa rokok sebenarnya sangat beresiko pada tubuh mereka sendiri.

Sekian dulu catatan saya, kalau masih berminat mau lanjut membacanya !!. Buat Anda yang mau tahu agar tetap sehat tanpa berhenti merokok, silahkan baca postingan Rokok Itu Berbahaya, Cari Tahu Yuks Cara Menyikapinya !!. Jangan Lupa LIKE dan SHARE yaaa artikel ini.
Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Aturan Mengisi kolom komentar dibawah ini :

Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan.
Dilarang mengirim pertanyaan yang berbau Spam (diluar kategori bahasan blog).
Tidak diperkenankan memasukkan link aktif maupun non aktif di dalam pesan (kecuali itu permintaan admin).