15 Catatan Sejarah Pembelaan Medis Terhadap Manfaat Tembakau

Manfaat Tembakau

Seperti apapun kontroversinya berkaitan dengan bahaya dan manfaat tembakau itu sendiri. Tembakau tidak selamanya berbahaya, hal ini dipertegas dengan beberapa catatan sejarah yang pada garis besarnya merupakan pembelaan medis terhadap manfaat tembakau dan merokok.

Catatan sejarah ini saya peroleh dari rangkuman buku tulisan Amen Budiman & Onghokham (1987) dan buku "Filosofi Rokok" karya Suryo Sukendro.

Berikut 15 catatan sejarah pembelaan medis terhadap manfaat tembakau yang telah saya rangkum dari beberapa sumber :
  1. Pengarang buku Treatise of Brazil yang ditulis pada tahun 1601 dan tidak diketaui namanya menyajikan sebuah lukisan yang menarik mengenai mode menghisap cerutu di Brasilia, baik di kalangan masyarakat Indian maupun para perantau Portugis. Katanya: "Orang-orang perempuan juga menghisapnya, akan tetapi mereka yang melakukan perbuatan seperti itu telah lanjut usia dan sakit-sakitan, oleh karena tembakau tersebut mempunyai kemampuan menyembuhkan, terutama penyakit batuk, perut dan kepala."
  2. Thomas Hairot dalam bukunya A Brief and True Report of The New Found Land of Virginia (1558), telah membicarakan dengan panjang lebvar perihal kebaikan-kebaikan dari "tanaman pengobat yang sebagian telah tumbuh sendiri" dan oleh orang-orang pribumi disebut uppowoc. Di Hindia Barat tanaman pengobat ini mempunyai nama-nama yang berlainan. Hairot mengatakan, "Selama berada di sana kami sendiri telah memakainya untuk merokok mengikuti kebiasaaan mereka. Demikian juga semenjak kami pulang. Kami menemukan bukti-bukti yang sangat aneh dan menakjubkan dari sifat-sifat baiknya, yang ceritanyaakan memerlukan sebuah jilid tersendiri. Pemakaiannya oleh sedemikian banyak orang, akhir-akhir ini oleh laki-laki dan perempuan yang mulia, seperti halnya oleh orang lain, dan oleh beberapa orang dokter yang berilmu, merupakan penyaksian yang cukup."
  3. Peranan tembakau dan merokok juga merambah dalam berbagai macam upacara agamiawi dalam bidang pengobatan tradisional dan upacara-upacara kwasi magis untuk menyembuhkan penyakit. Benzoni, yang pernah mengunjungi Amerika yang pertama telah mencatat: " Di La Espania dan pulau-pulau yang lain, jika dokter-dokter mau menyembuhkan seseorang yangsakit, mereka pergi ke suatu tempat dimana mereka memberikan rokok. Jika oleh karena rokok ini si penderita telah mabuk dengan sempurna maka pengobatan ini dipandang telah berhasil."
  4. Keadaan yang sama juga terjumpai di kalangan beberapa suku bangsa Indian yang telah modern di Meksiko, dimana tembakau juga telah dirokok dalam banyak kesempatan dan upacara agama. Di sini kita melihat para saman telah merokok dan menghembuskan asapnya ke empat penjuru arah utama dan pada bagian-bagian tubuh penderita penyakit dalam rangka pengobatan yang mereka berikan. Bahkan ada kepercayaan, asap putih tembakau yang dirokok mempunyai hubungan erat dengan awan-awan hujan dan memainkan peranan penting dalam banyak upacara ritual yang khusus diadakan untuk mendatangkan hujan.
  5. Menurut Harrison pada 1573 telah terjadi pengambilalihan adat kebiasaan merokok daun pengobat orang Indian yang disebut tabaco dengan menggunakan alat seperti mangkuk kecil. Dengan cara seperti ini asap rokok bisa masuk dari mulut ke dalam perut dan kepala. Perbuatan ini banyak dilakukan di Inggris untuk melawan penyakit encok dan beberapa macam penyakit lainnya yang telah berurat berakar di dalam paru-paru dan bagian-bagian di dalam perut dan bukannya tanpa efek.
  6. Edmund Gardener, seorang gentlemen dan praktisi dalam bidang pengobatan, pada tahun 1610 telah memnulis sebuah buku pembelaan medis dengan judul pokok The Triall of Tobacco. Adapun isinya antara lain menunjukkan manfaat tembakau yang istimewa dalam semua pengobatan, dengan dosis dan cara pemakaian yang benar. Buku ini diterbitkan lagi pada 1650.
  7. Pada1614 terbit karangan William Barclay dengan judul Nephentes, or The Vertues of Tobacco. Penerbitan buku ini merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan nama baik tembakau dan secara langsung berusaha menentang pamflet Raja James I, Barclay telah menguji kebaikan daun tembakau, baik yang masih hijau maupun yang telah kering untuk pengobatan banyak penyakit, baik dalam bentuk butiran yang terbuat dari daun-daun tembakau yang masih segar dan cukup besar untuk mengisi mulut si penderita maupun sebagai asap dalam perut yang kosong.
  8. Jean Nicot adalah orang kedua yang berjasa besar memperkenalkan tembakau ke Perancis. Setelah pulang ke Perancispada tahun 1561, Nicot mempersembahkan kepada Ibunda Raja sebuah kotak berisi serbuk tembakau, yang ternyata kemudian digunakan oleh Ibu Raja Francois II ini utnuk mengobati penyakit-penyakit kepala. Pada tahun 1573, dengan bekerja sama dengan beberapa orang sarjana, Nicot berhasil menerbitkan sebuah kitab logat bahasa Perancis dan Latin, yang sebuah copynya masih tersimpan di perpustakaan Newberrydi Chicago. Pada halaman 478 dari buku bausastraini kita jumpai perkataan Nicotiane dengan batasan sebagai berikut: "Ini  adalah suatu tanaman pengobat dengan sifat baiknya, yang menakjubkan melawan segala macam luka-luka, borok, penyakit kulit yang sering menyebabkan luka di bagian muka atau penyakit borok di bagian muka yang lainnya, penyakit-penyakit yang disebabkan kuman virus dan penyakit lain semcam ini."
  9. Monardes, seorang dokter dari Sevilla, Spanyol, dalam sebuah karangan pendeknya perihal tembakau yang diterbitkannya pada 1571 mengatakan: "Tanaman pengobat ini, yang pada umumnya disebut tembakau, merupakan sebuah tanaman pengobat yang telah sangat kuno dan dikenal diantara orang-orang Indian, terutama orang-orang Indian di kawasan New Spain. Setelah memiliki negara-negara ini, orang-orang Spanyol kita telah diberi pelajaran oleh orang-orang Indian menggunakan sendiri tanaman pengobat ini untuk mengobati luka-luka yang telah mereka peroleh dalam peperangan dan menyembuhkan diri mereka sendiri demi banyak kepentingan diri mereka semua. Beberapa tahun yang lalu tanaman ini telah dibawa menyeberang Spanyol, untuk menghiasi taman-taman hingga keindahannya akan memberikan suatu pemandangan yang menyenangkan daripada mempertimbangkan sifat-sifat medis yang mengagumkan. Sekarang kita memakainya sebagian besar demi sifat-sfat baiknya daripada keindahannya. Hal itu sudah barang tentu benar-benar menimbulkan kekaguman."
  10. Berbeda halnya dengan orang Inggris, orang Spanyol tidak pernah menikmati tembakau dengan cara menghisap rokok dan cerutu. Sekalipun demikian tidak berarti di Spanyol tidak ditemukan pipa. Hanya saja, seperti dikatakan oleh Monardes dalam karangannya, pipa-pipa ini hanya digunakan untuk kepentingan khusus, yakni untuk merokok tembakau demi meringankan penyakit asma yang diidap seorang penderita. Jadi bukan untuk perintang waktu dan kesenangan hati. Disamping itu pipa-pipa yang dipakai adalah pipa-pipa khusus dari Meksiko.
  11. Penulis Tionghoa pertama yang telah memberikan laporan penting mengenai tembakau adalah Chang Kiai-pin, seorang dokter termashyur dari distrik Shan-yin daerah Ta-t'ung, propinsi Shan-si. Awalnya ia ragu, namun setelah memperlajari efek-efek fisiologis merokok dan beberapa penelitian mengenai manfaat tembakau dengan seksama, ia menjadi yakin terhadap manfaat dan kualitas benda itu. Ia sangat memuji tembakau (rokok)sebagai obat pilek dan penyakit malaria yang disebabkan oleh kabut-kabut di pegunungan, untuk mengurai bengkak-bengkak yang ditimbulaknm dari penyakit busung air dan untuk mencegah penyakit kolera.
  12. Pada tahun 1638 kaisar di Tiongkok melarang pemakaian tembakau dengan ancaman penggal kepala. Namun seperti karangan Berthold Laufer Tobacco And It's Use in  Asia (1924), ia mengutip keterangan seorang penulis Tionghoa kontemporer yang tidak disebut kan namanya, yang menyatakan perinta kaisar ini dengan tujuan segera telah dibatalkan, oleh karea tidak ada obat yang lebih mujarab untuk menyembuhkan penyakit pilek di kalangan ketentaraan selain tembakau. Selain itu juga lantaran penanaman tembakau banyak mendatangkan keuntungan.
  13. Profesi Kedokteran di Tionghoa memakai tembakau dalam bidang kehidupan yang sangat luas. DI samping untuk penyembuhan penyakit malaria, suatu rebusan daun tembakau bisa dipakai untuk membinasaan serangga dan penyakit-penyakit kulit yang bersifat parasit. Olahan daun tembakau juga bisa dipakai untuk menghentikan aliran darah yang luka-luka. Sedang gagang bunganya yang idpandang lebih beracun daripada daun-daunnya, dipakai untuk membius ikan dengan cara dirajang halus, kemudian dilumatkan dengan kulit sejenis pohon kenari yang hijau warnanya. Lumatan ini dimasukkan ke dalam air tempat ikan yang dituju. Di samping itu uap yang idhisap dari perasan daun tembakau yang masih segar, jika dicampur dengan damar dari sejenis phon cemara, dipercaya bisa bermanfaat untuk pengobatankerusakan peredaran pada pembuluh darah. Daun-daun tembakau yang telah dicacah bisa dipakai untuk mengobatigigitan ular. Daun-daun yang telah dikeringkan kadang-kadang nampak diletakkan di tempat tidur atau dibakar dibawah tempat tidur untuk mengusir kutu-kutu busuk. Lapisan dalam pada bagian pipa tembakau yang telah lama, dipandang merupakan obat yang paling mujarab untuk mengobati gigitan ular-ular berbisa. Bahan ini seperti hanya air dan sebuah pipa air yang dipakai untuk menikmati tembakau, jika dicampur dengan nikotin, dipercaya merupakan hasil dari lima unsur yaitu air, api, kayu, logam dan tanah yang telah timbul dalam proses merokok dan oleh karena itu disebut "pil lima unsur". Pil ini dipakai untuk membunuh serangga dan mengobati penyakit-penyakit kulit, gigitan ular, kelabang dan keperluan-keperluan lain semacam itu.
  14. Khusus mengenai manfaat merokok diuraikan dalam sebuah buku "Pen Ts'ao tung ts'iian". yang ditulis pada zaman pemerintahan kaisar Shun Chi (1644-1661). Penulis buku ini menyebutan empat sifat dan khasiat utama merokok. Pertama merokok bisa membuat mabuk seseorang. Sekali pun ia tidak melakukannya oleh karena asap rokok yang keras telah menguapi tubuhnya dari kedua sisi, yakni dari bagian muka dan belakang yang juga mempunyai efek yang sama seperti jika ia minum secangkir anggur. Yang kedua, sebaliknya merokok juga bisa sebagai penetralisir minuman anggur, oleh karena jika dilakukan setelah merengguk minuman itu, bisa melemahkan perangai, mengurangi pengeluaran lendir dan menghilangkan efek yang ditimbulkan setelah menikmati minuman itu. yang ketiga; bisa memberikan kepuasan jika seseorang lapar. Yang terakhir, sebagai kebalikannya, merokok juga bisa membuat seseorang merasa lapar, sekalipun ia kenyang. Artinya, jika sesorang merokok waktu sedang lapar, ia merasa seolah barusan kenyang makan. Sebaliknya, jika ia merokok setelah makan, perbuatan ini bisa menghasilkan pencernaaan yang baik dengan suatu cara yang sangat memuaskan. Menurut penulis buku ini, oleh karena alasannya inilah banyak orang merokok sebagai pengganti minuman anggur atau teh dan tidak pernah terasa bosan sekalipun mereka merokok spanjang hari.
  15. Di Tiongkok buku berjudul Hiang tsu pi ki yang ditulis pada tahun-tahun pertama abab XVIII, menunjukkan manfaat tembakau cium" DI peking belum lama berselang mereka membuat sejenis tembakau cium yang menjernihkan mata dan bermanfaat untuk mencega infeksi. Tembakau cium ini disimpan dalam botol gelas dan dicium dalam lubang hidung dengan menggunakan sendok kecil 
Sekian dulu catatan saya, kalau masih berminat mau lanjut membacanya !!. Buat Anda yang perokok aktif dan belum pernah tahu sekali tentang apa sich yang terkandung dalam setiap batang rokok, silahkan baca postingan ini !!. Jangan Lupa LIKE dan SHARE yaaa artikel ini.. 
    Share this

    Related Posts

    Previous
    Next Post »

    Aturan Mengisi kolom komentar dibawah ini :

    Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan.
    Dilarang mengirim pertanyaan yang berbau Spam (diluar kategori bahasan blog).
    Tidak diperkenankan memasukkan link aktif maupun non aktif di dalam pesan (kecuali itu permintaan admin).