Cara Kerja, Indikasi dan Kontraindikasi Ibuprofen

Cara Kerja, Indikasi dan Kontraindikasi Ibuprofen

Ibuprofen adalah sejenis obat yang tergolong dalam obat analgesik non narkotik. Ibuprofen juga masuk kedalam kelompok obat-obatan anti peradangan non-steroid (NSAID). Ibuprofen sering sekali digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis. Seperti yang diungkapkan situs Wikipedia Indonesia artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.

Ibuprofen banyak kita jumpai di toko atau apotik dengan beberapa varian nama dengan merk dagang, yaitu diantaranya Anafen, Arthrifen, Bufect / Bufect Forte, Dofen, Dolofen-F, Farsifen, Fenris, Iprox, Lexaprofen, Mofen, Nofena, Osfarin, Prifen, Profen, Proris, Prosic, Prosinal, Rhelafen/Rhelafen Forte, Ribunal, Spedifen, Yariven. Ibuprofen memiliki ambang batas dosis 1200-2400 mg/hari yang dianjurkan dalam pemakaiannya.

Farmakokinetik :

  • Absorbsi cepat melalui lambung.
  • Kadar puncak 1-2 jam.
  • T ½ 2 jam.
  • 90% terikat protein plasma.
  • Ekskresi cepat, lengkap melalui urine sebagai metabolit atau konjugatnya.
  • Metabolit utama merupakan hasil hidroksilasi dan karboksilasi.

Farmakodinamik :
  • Analgesik (efeknya sama seperti aspirin) dengan anti infalamsi yg tidak terlalu kuat.
  • Interaksi obat dengan warfarin : waspada gangguan fungsi trombosit yg memperpanjang masa perdarahan.
  • Interaksi obat dengan furosemide dan thiazide: mengurangi efek diuresis dan natriuresis.
  • Interaksi obat dengan beta blocker: prazosin dan captopril mengurangi efek anti hipertensi.
  • Mungkin akibat hambatan biosintesis PG di ginjal.
Indikasi :
  • Meredakan demam.
  • Mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri setelah operasi pada gigi dan dismenore.
  • Terapi simptomatik rematoid artritis dan osteoarthritis.
  • Ibuprofen merupakan obat paling aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Kontraindikasi :
  • Penderita yang hipersensitif terhadap asetosal (aspirin) atau obat antiinflamasi non steroid lainnya, dan wanita hamil trimester 3.
  • Penderita dengan syndroma nasal polyps, angioedema dan reaksi bronkospasme terhadap asetosal (aspirin) atau antiinflamasi non steroid yang lain.
  • Dapat menyebabkan reaksi anafilaktik.
  • Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui.
Demikian ulasan singkat artikel tentang cara kerja, indikasi dan kontraindikasi dari ibuprofen. Semoga bisa menambah wawasan anda dalam hal informasi kesehatan dan menjadi rujukan bagi anda jika sewaktu-waktu mengalami gejala rasa nyeri pada tubuh.

Jangan lupa beri KOMENTAR dan klik tombol LIKE atau SHARE jika artikel kesehatan berikut ini bermanfaat dan layak untuk disebarkan sebagai informasi kesehatan kepada teman anda.
Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Aturan Mengisi kolom komentar dibawah ini :

Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan.
Dilarang mengirim pertanyaan yang berbau Spam (diluar kategori bahasan blog).
Tidak diperkenankan memasukkan link aktif maupun non aktif di dalam pesan (kecuali itu permintaan admin).