Crowdfunding Sebagai Alternatif Permodalan Bisnis Dengan Sistem Gotong Royong

Pernah tidak terbesit di pikiran anda untuk melakukan sebuah ide bisnis atau usaha, namun ide tersebut harus kandas tanpa bisa direalisasikan sama sekali hanya karena faktor kata "modal". Memang banyak cara untuk memperoleh permodalan, tentu yang paling populer ditelinga kita adalah meminjam uang di bank atau mencari investor yang mau menjadi penyandang dana bisnis kita. Akan tetapi, cara seperti ini pun tidak 100% bisa didapatkan dengan mudah. Terlalu banyak persyaratan dalam proses peminjaman dana yang diajukan oleh pihak bank terutama adalah slip gaji dan umur pemohon dana yang sering kali menjadi kendala. 

Beruntung sekarang, ada beberapa alternatif permodalan yang tidak harus menggunakan gaji atau usia Anda sebagai jaminan. Anda bebas memaparkan ide-ide Anda, tentu saja dalam bentuk yang semenarik dan seunik mungkin. Penjelasan dari ide Anda juga harus disampaikan dengan baik. Salah satu alternatif permodalan yang sedang trend saat ini adalah crowdfunding. Jenis permodalan macam apakah itu? Mari Anda simak penjelasan berikut ini.

Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan
Gambar : Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan

Pengertian Crowdfunding

Dalam hal ini nama crowdfunding didasari oleh dua suku kata yaitu crowd yang berarti ramai dan funding yang berarti pendanaan. Secara pengertian yang menyeluruh crowdfunding dapat diartikan sebagai upaya penggalangan dana yang dilakukan secara ramai-ramai atau patungan. Melalui crowdfunding Anda dapat membagikan ide-ide yang Anda miliki ke masyarakat luas guna memperoleh dukungan modal yang diperlukan jika memang ide tersebut ada yang menyukainya.

Salah satu contoh crowdfunding yang paling terkenal di dunia saat ini adalah website Kickstarter dari Amerika Serikat. Kickstarter secara khusus mendanai proyek-proyek kreatif hanya untuk warga Amerika Serikat saja. Sedangkan untuk skala lokal Indonesia, ada www.wujudkan.com dan www.bursaide.com.

Ciri Khas Dari Crowdfunding
  1. Tidak ada pembeli (customers), hanya pendukung (backers)
    Semua orang yang terlibat dalam pendanaan proyek crowdfunding adalah investor dari sebuah proyek. Dengan menjadi investor artinya kamu semua terlibat dalam sebuah bisnis dimana posisi kamu adalah pemodal. Kamu harus sadar bahwa apapun yang ditawarkan melalui crowdfunding, apakah itu produk fisikal atau digital atau kegiatan, sama seperti bisnis lainnya bisa salah perhitungan, rugi atau gagal. Nah, apakah kamu siap menerima resiko menjadi investor?.
  2. Tidak ada produk (products), hanya proyek (projects)
    Kickstarter tidak pernah menyebut produk, mereka selalu menyebut proyek. Kenapa?. Karena crowdfunding bukanlah toko dimana produk jadi sudah tersedia. Di crowfunding yang ada adalah proyek, untuk menciptakan atau meneruskan produk yang belum atau sudah setengah jadi. Kalau tujuan kamu adalah ingin belanja (dan bukan memodali) produk inovatif, mungkin sebaiknya jangan melirik situs crowdfunding, tapi tunggu saja diskon akhir tahun di toko TV-Innovations.
  3. Tidak ada pemilik bisnis (business owners), hanya pencipta (creators)
    Salah satu alasan proyek-proyek di situs crowfunding cenderung sangat inovatif adalah karena pemilik proyek tersebut adalah pencipta. Rata-rata creators di Kickstarter adalah orang seperti Seth Quest, memiliki ide yang inovatif dan brilian, tapi sayangnya tanpa pengetahuan manajemen dan pengalaman produksi. Dicatatkan kira-kira 75% proyek yang berhasil mendapatkan pendanaan di Kickstarter terlambat mengirimkan produk jadi ke para backers. Tetap saja buat idGeekGirls itu adalah keberhasilan, bukan kegagalan. Mereka bukan entrepreneur lho.
  4. Tidak ada pembayaran (payments), hanya janji (pledges)
    Mungkin ini sedikit mengulang, tapi memang sebaiknya kamu selalu megingat bahwa pada saat kamu memberikan uang kamu kepada sebuah proyek crowdfunding, kamu tidaklah membeli sebuah proyek. Kamu membayari sebuah janji (kapan proyek tersebut akan selesai) dan memberi bantuan kesempatan kepada si pemilik proyek untuk menjadi seorang entrepreneur. Apabila proyek tersebut berhasil, kamu boleh bangga karena menjadi bagian dari sebuah brand yang kini didamba-dambakan banyak orang.
Jadi, siapa bilang modal usaha harus melulu dari kantong sendiri? Jika anda punya sebuah ide gila atau beda dengan yang ada di pasaran, kenapa tidak mencoba model pendanaan seperti ini. Atau jika Anda lebih tertarik untuk menjadi pemodal, ada banyak peluang yang dapat Anda konversikan sebagai investasi jika Anda cukup jeli membaca pasar dan berani mengambil sejumlah resiko dengan mempercayakan uang Anda kepada para pemilik ide brilian.

Sumber : http://idgeekgirls.com
Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Aturan Mengisi kolom komentar dibawah ini :

Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan.
Dilarang mengirim pertanyaan yang berbau Spam (diluar kategori bahasan blog).
Tidak diperkenankan memasukkan link aktif maupun non aktif di dalam pesan (kecuali itu permintaan admin).